Kebahagiaan itu tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan, Kebahagiaan bisa didapat jika segala sesuatu yang kita miliki dan kita lakukan telah sesuai dengan prosedur yang bersumber dari agama dan masyarakat

Senin, 14 Maret 2011

Ratapan Hati

Mengapa tak ada lagi getar hati ketika bermunajat kepada-Mu?
Tak terasa nikmat lagi, tak ada ratapanku lagi,
hatiku sunyi di malam-Mu yang paling agung..
Takut aku, sungguh takut, akan hatiku yang telah mati..

Namun, aku sadar..
Kau tidak hilang,
sungguh tidak hilang…
Kau selalu menunggu,
selalu mengulurkan tangan-Mu…
Hati yang kotor inilah yang menghalangi melihat-Mu…

Kepada siapa lagi aku mengadu?
Jangan Kau tutup pintu-Mu...
Rabbku..
Kumohon..

24 JAM BERSAMA ALLAH SWT

Di suatu sore, pak Jamil terlihat sedang menunggu di depan salah satu rukonya yang menjual Material bangunan, tangan kanannya memutar tasbih tanpa henti. Tanpa disadarinya ustadz Jamal sudah berada disampingnya sambil memperhatikan gerakan tangan Pak Jamil yang memutar tasbih tersebut.

Sambil menepuk pundak pak Jamil, ustad Jamal menyapa “ assalaamu’alakum “. “ eh…bikin kaget saja ustadz, wa’alaikum salam, silahkan duduk, wah habis belanja ya tadz ? “. Sambut pak Jamil. “ ah nggak… jalan-jalan saja sambil zikir melihat dan mendengar ayat-ayat Allah “ , “ lho zikir kok gak bawa tasbih tadz ? “, “ emangnya pak Jamil baca apaan pakai bawa tasbih segala ? “, “ he he he…. Saya cari zikir yang paling mudah supaya dagangan saya cepet laku, Cuma dua suku kata : duit, duit, duit……”, “ hah ! dasar otak dagang, duit yang gak punya telinga juga dipanggil-panggil !

Sahabat, apa yang teringat oleh kita ketika kita baru saja terkena panah cinta dari calon pasangan kita ? mau makan ingat dia, mau mandi ingat dia, mau tidur ingat dia, bahkan sholatpun ingat dia,.Lalu apa yang selalu terbayang oleh kita ketika kita jadi orang kaya baru (OKB) ? mobil mewah, rumah indah, angka digital rekening-rekening kita, orang ketiga yang selalu perhatian sama kita ?!

Yang pasti ketika cinta kita kepada Allah SWT telah retak, maka akan ada banyak nama dalam hati kita yang selalu kita sebut dan selalu kita kenang selain nama Allah, ada nama suami, istri, pacar, ada merk mobil, ada kapling exclusive, ada Rupiah, Dollar, ada juga nama orang special, maka ketika itu nama Allah lambat laun mulai pudar dan jarang kita sebut.

Sahabat itulah cara canggih kerja Setan supaya kita menjauh dan melenyapkan nama Allah SWT dalam hati dan perasaan kita, Sebenarnya Setan bukan menjelma sebagai pocong, gondoruwo, kuntilanak, hantu, Dracula, atau dedemit yang menakutkan sebagaimana rekayasa sutradara film dan sinetron. Tetapi Setan justru menjelma dan bergentayagan dalam bentuk Rupiah, Dollar, wanita sexy, pria perkasa, mobil mewah, rumah indah, mega proyek bisnis dan glamornya kehidupan papan atas.

“ Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah GOLONGAN YANG RUGI.”
(Al-Mujadilah :19 )

Apa sih untungnya kita tambatkan nama-nama duniawi dalam hati dan perasaan kita ? nama wanita atau pria misalnya apakah dengan selalu teringat dia, membuat kita semakin kaya ? atau hidup kita semakin bahagia jika selalu bersamanya ? bukankah seiring dengan berjalannya waktu, dia akan pasti meninggalkan kita ?!

Bukankah Allah telah mengingatkan, “ Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah ORANG-ORANG YANG RUGI.” ( Al-Munafiqun : 9 )

Untuk supaya nama Allah SWT selalu terukir dalam hati dan perasaan kita, sebenarnya tidaklah sesulit apa yang diajarkan oleh para ahli tasawwuf atau ahli Tharikat, harus bersila di masjid memutar tasbih ribuan kali dengan membaca kalimat-kalimat tertentu atau puasa puluhan hari dengan tidak memakan makanan tertentu. Karena Allah SWT tidak pernah mempersulit dengan ritual atau birokrasi yang njelimet agar dapat berkomunikasi denganNYA, tidak , tidak , tidak sama sekali.

Ketika kita mau tidur, kita baca “ bismillah, dengan namaMU ya Allah aku hidup dan dengan namu ya Allah aku mati “, maka selama kita tidur nama Allah akan tetap di hati kita. Ketika kita bangun tidur kita ucapkan “ Alhamdulillah, Engkau hidupkan aku kembali sesudah kematianku “. Sebagai wujud kesyukuran kita.

Disetiap kita akan melakukan segala bentuk aktifitas, kita cukup memulai dengan Bismillah dan mengakhirinya dengan Alhamdulillah, maka selama kurun waktu kita beraktifitas tadi nama Allah tak akan bergeser dalam hati dan perasaan kita bahkan TanganNYA akan menyertai dan memudahkan pekerjaan kita. Nah disela-sela kita beraktifitas sehari semalam terdapat 5 waktu ketemuan wajib dengan Allah SWT, momen inilah yang semakin memperkokoh exisistensi nama Allah dalam hati dan perasaan kita.

Kita juga diberikan waktu yang cukup leluasa baik pagi, siang, sore atau malam hari untuk mengadakan meeting bersama Allah SWT, untuk membicarakan berbagai persoalan kehidupan agar dapat menemukan berbagai peluang dan jalan keluar. Jadi apanya yang sulit untuk selalu bersama ALLAH SWT.

Maka jika kita sudah demikian halnya, maka Allah SWT menawarkan janjiNYA : “ ORANG YANG TIDAK DILALAIKAN OLEH PERDAGANGAN DAN JUAL BELI DARI MENGINGAT ALLAH, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat), (mereka melakukan itu) agar Allah Memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia Menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan ALLAH MEMBERI REZEKI KEPADA SIAPA SAJA YANG DIA KEHENDAKI TANPA BATAS “.( An-Nur : 37-38 ).

Wow ! Rezeki tanpa batas, bagaimana mungkin ? ya sangat, sangat mungkin dan mampu kita lakukan, oleh itu lakukan saja, mulai sekarang, mulai detik ini, jika kita sudah terbiasa melakukannya maka keluarbiasaan akan terjadi dan kita rasakan dalam diri kita. Kita akan mampu melihat Allah SWT dan peluang yang dibentangkan dihadapan kita disetiap kejadian, disetiap apa yang kita lihat dan kita dengar, dalam duduk, berdiri dan dalam pembaringan kita, PASTI !

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. ( Ali Imron : 190-191 )

Maka ketika kita melihat gadis sexy seronok atau Pria macho yang perkasa melintas didepan kita bukan mata kita yang mendelik tapi hati dan lisan kita spontan akan berucap “ subhaanallah, betapa indah dan sempurnanya ciptaanMU, tapi wajahMU sungguh jauh lebih indah “. Ketika hujan turun bukan umpatan “ Sialan “ yang spontan terucap tapi kesyukuran “ Alhamdulillah, Engkau telah gembirakan saudara kami yang sedang bercocok tanam untuk memenuhi lumbung logistic kami “. Ketika melihat kelakuan para penguasa, pengusaha dan pejabat yang semakin dhalim dan serakah, bukan cacian yang meluncur dari mulut kita tapi semahangat Tauhid yang justru makin menggema “ Laa ilaaha illallah, tiada system kehidupan yang layak kita jalankan kecuali Sistem Hidup yang Engkau berikan ya Allah “. Ketika kita dihadapkan dengan berbagai kesulitan, tantangan dan hambatan dalam kehidupan kita bukan keluhan yang selalu meluncur dalam setiap kata kita, tetapi semangat pantag menyerah yang menggelegar “ Allahu Akbar, ya Allah Engkaulah yang Maha Besar, semua yang terjadi kecil dihadapanMU “.

Sehingga terjadilah lantunan kalimat “ Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar “ akan senantiasa mengiringi disetiap hembusan nafas dan denyut jantung dan nadi kita, dalam duduk, berdiri dan dalam pembaringan kita.

Bukan hanya itu, ketenteraman, kedamaian dan kebahagiaan akan senantiasa bersemayam dalam kehidupan kita.

“ orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du : 28 )

KETIKA TANGAN ALLAH MENAMPAR JEPANG

Dikisahkan bahwa di Mesir terdapat seseorang yang aktif di masjid untuk adzan dan shalat. Pada diri orang tersebut terdapat kharisma ibadah dan cahaya ketaatan. Pada suatu hari ia naik ke atas menara untuk adzan sebagaimana biasa. Di bawah menara itu terdapat sebuah rumah milik orang Nashrani dzimmi (yang dilindungi negara Islam). Orang tersebut melihat ke rumah dan nampak seorang gadis anak orang Nashrani itu, gadis itu cantik sekali. Orang itu tergoda olehnya dan tidak jadi adzan, ia turun menemuinya, gadis itu bertanya,
Ada apa dan apa yang kamu inginkan?
Kamu yang aku inginkan, jawabnya.
Aku tidak mau menurutimu melakukan yang tidak benar.
Aku akan menikahimu.
Kamu seorang Muslim sedang ayahku tidak akan menikahkan aku denganmu.
Aku masuk Kristen, katanya.
Jika kamu melakukan itu, aku mau.
Lalu orang itu masuk Kristen demi menikahi gadis itu dan tinggal di rumah itu bersama keluarga Nashrani. Pada hari itu juga ia naik ke atap rumah kemudian jatuh dan meninggal dunia. Ia tidak berbahagia dengan agamanya dan tidak sempat mersakan keindahan hidup bersama gadis itu.

Sahabat betapa ketika kita tidak mampu memenej gejolak Nafsu Syahwat, maka prestasi spiritual yang kita ukir sejak sekian lama, musnah bagai debu tertiup angin bahkan akan melemparkan kita ke jurang kenistaan dan kehinaan yang tak kunjung berakhir di Dunia dan di Akhirat.

Lalu apa jadinya ketika Nafsu Syahwat dijadikan Industri Mega Bisnis ?
Sahabat Sukses Rumah Yatim Indonesia yang senantiasa dalam naungan lindungan keselamatan dari Allah SWT, apa yang terlintas didalam benak hati kecil kita, ketika dalam hitungan menit dahsyatnya Tsunami menyapu Jepang Negara super canggih ?

Kita bisa melihat dengan sangat jelas dan kasat mata, betapa limpahan harta kekayaan yang sangat mewah disapu habis Tsunami dalam seketika bagai sampah yang tak berguna. Mungkinkah Jakarta juga akan dijepangkan oleh Allah SWT ? akankah kita masih merasa selalu aman terhadap segala bentuk investasi dan kekayaan yang kita tanam dan kita simpan untuk kenyamanan hidup di Dunia yang sejenak ini ?

" Ataukah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan mengembalikan kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia Tiupkan angin topan kepada kamu dan Ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu? Kemudian kamu tidak akan mendapatkan seorang penolong pun dalam menghadapi (siksaan) Kami ". ( Al-Isro : 69 )

“ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa “ (Al-An'am: 44).

Sahabat, lalu mengapa Allah memilih menampar Jepang dengan Tsunami ? Apalagi kalau bukan Bisnis Mega Maksiat yang terjadi di Jepang.

kalau kita bertanya siapakah Artis Porno yang paling terkenal di Dunia saat ini ? jawabnya pasti Artis Asal Jepang, namanya ? wah, Anda lebih tau dari saya. Negara mana yang melegalisasi Industri Pornografi ? jawabnya adalah Jepang, tau gak berapa omset industri Pornografi di Jepang ? tahun 2008 konon sudah mencapai 46 Triliun per tahun !, berapa jumlah Film yang diproduksi ? sekitar 14.000 Film Porno per tahun, sementara Amirika Serikat saja Cuma 2.500 Film Porno per tahun. Bahkan Bisnis Prostitusipun sudah dilegalkan di Jepang.

Produksi Film Kartun Maksiat yang paling canggih dan menginspirasi keseluruh pelosok Dunia termasuk Indonesia yang saat ini ketularan Demam Video Porno amatiran, dari mana ? dari mana lagi kalau bukan dari Jepang. Jadi tidak salah kalau Allah SWT memilih Jepang untuk ditampar dengan Tsunami sebagai pelajaran bagi Negara-negara lain di Dunia termasuk Indonesia . dan Tsunami Jepangpun mulai mencium Papua yang masyarakatnya juga sangat gemar dengan maksiat dan mungumbar Nafsu Syahwat. Ibnu Mas’ud berkata: " Tidaklah muncul riba dan zina pada suatu Wilayah kecuali Allah akan mengizinnkan kehancurannya."

Sahabat, adakah kita tidak melihat betapa Maha Kuatnya dan Maha Kuasanya Allah SWT dalam mengintruksi Alam Semesta CiptaanNYA ?, jadi haruskah kita berputus asa untuk selalu berdekatan dengan Allah dengan selalu hidup dalam naungan SistemNYA, haruskah kita iri hanya karena melihat betapa Negara-negara maju dan adidaya mengeruk harta dan kakayaan Alam dan hidup dengan bergelimang kemewahan.

Bukankah Allah Sangat-Sangat Kuasa untuk melenyapkan harta kekayaan mereka dalam sekejab bahkan membenamkan mereka semua dalam perut Bumi jika Allah mengehendaki lalu mewariskan Kemakmuran Bumi ini kepada orang-orang yang beriman dan bertaqwa !, mengapa harus berebut kekuasaan ? mengapa harus ada terror ? mengapa harus ada Bom ? mengapa harus Demonstrasi ? apa artinya terror dibanding suara Petir yang dahsyat menggelegar, apa artinya bom dibanding Letusan Gunung Merapi, Gempa Bumi dan Tsunami ?

Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya BUMI (INI) MILIK ALLAH DIWARISKAN-NYA KEPADA SIAPA SAJA YANG DIA KEHENDAKI DI ANTARA HAMBA-HAMBA-NYA. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang YANG BERTAKWA.”
( Al-A’rof :128 )