Kebahagiaan itu tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan, Kebahagiaan bisa didapat jika segala sesuatu yang kita miliki dan kita lakukan telah sesuai dengan prosedur yang bersumber dari agama dan masyarakat

Senin, 28 Maret 2011

ORGASME SPIRITUAL

mendengar kata ‘ Orgasme ‘, kebanyakan kita langsung ‘ngeres' duluan, bagaimana gak ngeres orang Orgasme itu didefinisikan sebagai ‘ sebuah rasa yang sangat nikmat yang hanya bisa dibahasakan oleh orang yang bisa merasakannya wakau hanya SESAAT ‘. Wow..? bikin penasaran kan !

Seorang teman saya berseloroh " wah nyesel saya nikah nih ! ", emang kenapa ? " ya nyesel lah kenapa gak dari dulu ", emang gimana rasanya setelah nikah ? " hmmm..., ueeeeenaaak ! "

Sahabat, Cuma sayangnya kebanyakan kita hanya tau dan merasakan ‘ Orgasme Biologis ‘ yang dapat kita capai ketika kita berhubungan Suami Istri atau ketika ‘Mimpi Indah ‘ (bagi yang masih lajang). Dan Orgasme Biologis inilah yang selalu dicari oleh kebanyakan orang dengan mengorbankan barbagai macam pengorbanan, dari yang ringan sampai yang paling berharga yang mereka miliki. Harta kekayaan, Jabatan dan Kehormatan mereka pertaruhkan demi KENIKMATAN SESAAT berupa Orgasme Biologis.

Orang-orang yang selalu mengembara mengejar Orgasme Biologis ini adalah orang-orang yang letak ‘Otaknya digeser dibawah Perut ‘. Maka hari-harinya yang mereka fikirkan adalah bagaimana mengkonsumsi segala macam kebutuhan untuk memuaskan apa yang ada dibawah perutnya tidak peduli adanya aturan norma dan Agama, syah atau tidak syah.waktu mereka habiskan hanya untuk sebuah ranjang. Banyak sekali pasangan Suami Istri yang bertengkar kemudian Cerai gara-gara Orgasme Biologis sebagai tujuan nikahnya.

Nah ketika kita sudah terjebak dan terpaku dalam Orgasme Biologis ini, kita tidak akan pernah bisa merasakan Orgasme yang jauh lebih tinggi dan lebih nikmat yaitu Orgasme Intektual dan Orgasme Spiritual.

Kita tahu siapa BJ Habibi ? ketika beliau masih dalam bangku kuliah di Jerman, beliau hanya bisa tidur 2 jam , sisa waktunya dihabiskan untuk melahap buku dan literature Ilmu Pengetahuan, inilah yang disebut Orgasme Intelektual, otaknya terbang keseluruh penjuru Semesta Alam menikmati derasnya aliran ide untuk sebuah visi Menggenggam Dunia. Orang seperti ini sering melupakan kasur dan dapur.

Jika kita mempaunyai pasangan yang masih sulit diajak menikah karena masih ingin belajar padahal kita sudah kebelet nikah, ketahuilah bahwa pasangan kita sedang mengalami Orgasme Intelektual, kita harus paham dan mengimbanginya serta juga harus bisa merasakan Orgasme Intelektual yang ia rasakan.

Ketika Suami atau Istri Kita terasa ‘dingin' diatas ranjang karena ide-ide berliannya terus mengalir, pahamilah bahwa ia sedang mengalami Orgasme Intelektual bersabarlah jangan kita ganggu karena kita juga pasti akan kecipratan rasanya. Dan berbahagialah karena Allah menanjikan akan mengangkat derajatnya.
"Allah akan Mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. " ( Mujaadilah :11)

Sahabat, lalu bagaimana rasanya Orgasme Spiritual itu, dibawah ini adalah petikan-petikan Syair Cinta seorang Wali Wanita yang mengalami Orgasme Spiritual dialah Rabi'ah Al-Adawiyah

Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku menjumpaiMU
Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup
Inilah saat sang Pecinta menyendiri bersama yang dicintainya
Tuhanku, inilah aku hadir kehadiratMU

Andai Kau Usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

Ya Allah, apa pun yang akan Engkau Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
bersama Engkau kekasihku
CintaMU padaku tak pernah terbagi
Engkau adalah Mihrab bagiku
Dan rahasiaMU menjadi kiblatku
Ooo..., penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
DARIMU JUA BIRAHIKU BERASAL
DAN HASRATKU HANYALAH TUK BERSATU DENGANMU
TUK MELABUHKAN RINDU
KAU ADALAH RASA RIANGKU
KAU TEGAK DALAM DIRIKU
KAU BIKIN DADA KERONTANG INI MELUAS HIJAU

TIDAK PERNAH terlintas dalam diri Rabi'ah Al-Adawiyah untuk MENIKAH Sampai akhir hayat Beliau, walau banyak sekali yag melamarnya, mengapa ? karena Beliau sudah sangat sangat menikmati Orgasme Spiritual.

Sahabat, mari kita lihat juga bagaimana Rosulullah SAW yang memiliki banyak Istri tetapi setiap malam-malamnya dihabiskan untuk bercumbu dengan Sang Maha Pengasih Allah SWT hingga bengkak-bengkak kaki beliau, sama sekali tidak ada waktu untuk berfikir Orgasme Biologis bersama para istrinya pada malam hari karena setiap kali Beliau beribadah Merasakan betapa dahsyatnya Orgasme Spiritual.

Ah masa sih ? buktinya sepeninggal Khadijah beliau tidak dikaruniai anak satupun, apakah Rosulullah mandul ? tidak !, apakah para istrinya mandul ? juga tidak !, jadi Rosulullah menikahi banyak wanita bukan untuk tujuan menikmati Orgasme Biologis sebagaimana poligaminya kebanyakan kita, Beliau merasakan Orgasme Biologis hanya bersama SATU orang wanita yaitu Khadijah, Apakah itu disebut Rosulullah Poligami ? terserah penilaian Anda.

Beliau juga sangat sibuk merasakan Orgasme Intelektual bersama Jibril dan bersama para Sahabat-Sahabatnya, sibuk menyampaikan Wahyu yang baru turun dan mengulang-ulang Wahyu yang turun sebelumya, sibuk memikirkan stok logustik untuk menyambut gelombang Kaum Muhajirin (orang-orang yang pindah ke Madinah mengikuti jejak dan ajaran Rosulullah ), sibuk membina, mengkader dan menugaskan para Sahabatnya ke wilayah-wilayah sasaran Dakwah Islam, sibuk mengatur strategi perang, dan sejumlah kesibukan lainnya dalam kondisi Iklim Alam yang sangat tandus dan perekonomian belum mapan, kondisi seperti ini tidak memungkinkan beliau mampu menafkahi Biologis para istrinya.

Akan tetapi para istri Beliau tidak pernah mempersoalkan ‘Nafkah Biologis' dari Beliau kecuali Aisyah yang masih sangat muda dan sempat libidonya naik hingga suatu ketika Aisyah pening kepalanya, " aduh...! Kepalaku sakit ", teriak Aisyah berharap ada perhatian dari Rosulullah, tapi apa jawab Rosulullah ? " Aku juga sakit, lho, kalau kamu sakit terus meninggal, biar aku nanti yang memandikanmu, mengkafanimu dan menguburkanmu ".

Namun kekesalan Aisyah juga mungkin para Istrinya yang lain terhadap supersibuknya Rosulullah dalam Mengabdi kepada Allah dan juga mengurus Ummat dan Negara, sangat terobati ketika Rosulullah sesekali mendatangi Istri-Istri Beliau, mereka juga merasakan Orgasme Intelektual sekaligus Orgasme Spiritual ketika berada didekat Beliau, lebih-lebih Aisyah yang rumahnya berada persis satu tembok dengan Masjid Nabi, sehingga hampir setiap hari Aisyah sibuk merasakan Orgasme Intelektual dan melupakan Orgasme Biologis. Ditambah lagi dengan gaya hidup seluruh Keluarga Rosulullah adalah Gaya Hidup orang Super Miskin, bagaimana mungkin mereka terfikir Orgasme Biologis ?.

Lalu bagaimana caranya kita bisa merasakan ORGASME SPIRITUAL ?, ikuti Kisah dan Catatan Spiritual berikutnya dengan Judul " MENIKMATI SHOLAT ".

MENIKMATI SHOLAT

Suatu ketika Rosulullah menawarkan sayembara kepada Ali bin Abi Thalib dengan Hadiah SORBAN Beliau jika Ali bin Abi Thalib mampu sholat sunnah 2 rakaat dengan khusyu’ tanpa mengingat apapun kecuali bacaan dan do’a sholatnya. Ali bin Abi Tholibpun menerima tawaran itu dan langsung melaksanakannya, setelah selesai sholat, Rosulullah bertanya “ Bagaimana ? “ , “ wah gak bisa ya Rosul, waktu sudah mendekati salam, saya ingat Sorban Rosul yang akan Anda berikan kepada saya “.

Suatu ketika Rosulullah memimpin sholat Jama’ah, lalu beliau mendengar ada tangisan bayi di belakangnya, maka Rosulullah mempercepat sholatnya. Demikian juga ketika beliau sholat sambil menggendong cucunya, anak kecil itu kadang digendong kadang juga diletakkan padahal beliau sedang sholat.

Khusyu’ dalam sholat bukan berarti TIDAK INGAT APA-APA kecuali bacaan sholat

Sahabat Sukses Rumah Yatim Indonesia yang senantiasa mentaati Allah SWT, sudah berapa lama kita melaksanakan Sholat ? tapi apa yang selama ini kita rasakan atau apa yang bisa kita nikmati dalam sholat kita ? rasanya biasa-biasa saja, belum ada yang istimewa, kelihatannya masih hambar, kadang-kadang bisa sedikit khusyu’ bahkan sekali-sekali bisa menangis ketika berjama’ah orang-orang pada nangis ya kita juga ikutan nangis atau hanyut dengan keindahan suara sang Imam.

Lalu pernahkah kita mengevaluasi sholat kita selama ini, adakah keinginan kita meningkatkan kualitas sholat kita ? ataukah kita biarkan menggelinding begitu saja, asal-asalan, asal sudah sholat dan gugur sudah kewajiban.

Sahabat inilah bagian terpenting bagaimana kita bisa merasakan Orgasme Spiritual.

“ Dan hendaklah kalian MEMOHON PERTOLONGAN dengan KESABARAN dan SHALAT. Karena sesungguhnya ia benar-benar berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.(Yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan MENEMUI RABB mereka dan bahwa mereka hanya akan kembali kepada-Nya”.( Al-Baqoroh : 45-46 )

Dalam ayat diatas Allah kasih 4 POIN YANG SALING TERKAIT untuk dapat menikmati sholat :

Yang pertama : Sholat kita akan terasa nikmat ketika kita MERASA BUTUH PERTOLONGAN ALLAH, mengapa kita butuh pertolongan Allah ? karena kita SELALU PUNYA MASALAH atau BEBAN, oleh karena itu bawalah masalah dalam sholat kita, semakin besar masalah atau beban kita semakin nikmatlah sholat kita, kita akan merintih, menangis, kulit dan badan kita mungkin akan gemetaran bahkan ingin menjerit rasanya. Hanya saja seringkali kita merasa tidak punya masalah yang membutuhkan solusi dari Allah SWT padahal masalah kita itu pasti selalu ada, masalah ekonomi, hubungan suami istri dan keluarga, anak-anak, pendidikan, masyarakat dan Negara, inilah penyebab mengapa kita kurang bisa menikmati sholat kita.

Oleh karena itu jika masalah atau beban kita sudah terlalu ringan, angkatlah beban sebesar-besarnya, buatlah mega proyek yang membuat kita akan tersungkur menagis dan menjerit dihadapan Allah yang Maha Perkasa. Maka ketika itu kita akan merasakan bagaimana ‘ Tangan Allah ‘ membantu mengangkat beban masalah bersama kita, dan rasakanlah kebahagiaan dan kenikmatan yang luar biasa ketika beban atau masalah yang berat itu terselesaikan.

Yang kedua : kita akan menikmati sholat dalam kondisi SABAR, tidak tergesa-gesa dan menghargai sebuah PROSES yang sedang berjalan. Dalam hal ini kita perlu memenej waktu sholat kita agar ‘ MEETING ‘ kita bersama Allah sangat Asyik dan tidak diburu oleh sebuah pekerjaan atau kepentingan lain. Disinilah Allah memberikan kebijakan dengan adanya Sholat Jama’ ( mengumpulkan 2 waktu sholat dalam satu waktu ) dan Sholat Qoshor ( meringkas Sholat yang 4 Rakaat menjadi 2 rakaat ), dari sinilah kita bisa memenej waktu sholat kita, ketika kita ada sebuah urusan yang sangat urgen yang bertepatan dengan waktu sholat tiba atau waktu sholat akan berkhir. Dengan memenej waktu sholat ini, maka ‘ Meeting kita Bersama Allah ‘ akan semakin nikmat dan leluasa berkomunikasi mencari solusi.

“ Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, ALLAH SELALU MENYERTAI ORANG-ORANG YANG SABAR “( Al-Baqoroh :153 ).


Yang ketiga : agar kita bisa serius menikmati sholat kita, kita harus YAKIN bahwa kita sedang melakukan MEETING dengan VERY VERY SPECIAL PATNER ( Robb=Tuhan ) yang benar-benar menawarkan berbagai macam mega proyek dan investasi sekaligus konsultasiNYA / pendampinganNYA, apanya yang gak enak ? kalau kita ditawari Mega Proyek terus dibantu investasinya dan dibantu juga konsultasinya 100% gratis dan hasilnya 100% buat kita, gendeng saja men kalau kita gak mau !

Mungkinkah ketika kita sedang meeting dengan orang yang akan memberi Peluang Mega Proyek, kemudian kita bilang “ Maaf ya pak, saya Cuma ada waktu 1 menit, gimana kalau to the point aja !”. kira-kira gimana jawaban kita kalau kita adalah Pihak yang akan memberi Peluang Mega Proyek tersebut ?, mungkin kira-kira begini jawaban kita “ eh dasar sontoloyo, emangnya gue yang butuh sama loe, 1 menit ? emangnya kuis apa ?! “.

Atau seorang Istri yang sudah dandan super cantik di kamar tidur yang indah, rapih dan wangi menunggu sang suami, namun ketika suami datang disambut istri dengan senyuman menuju kamar yang telah disiapkan, tiba-tiba sang suami bilang “ maaf ya sayang, aku cuma ada waktu 5 menit ada kerjaan yang harus selesai segera “, apa jawab istri kira-kira “ 5 menit ? enakan di loe gak enak di gue dong “.

Yang keempat : adalah SHOLAT itu sendiri harus kita mengerti dan kita pahami ATURAN MAINNYA, tahu bagaimana gerakannya yang benar, tahu jumlah rakaatnya, hafal dan memahami bacaan dan doa-doanya dan tahu juga segala aturan yang mendukungnya. Wah ini dia yang berat dan susah ! siapa bilang ? coba bandingkan berapa sudah lagu Indonesia, daerah dan asing yang sudah kita hafal dengan penuh penghayatan, apakah dengan menghayati lagu-lagu itu beban dan masalah kita bisa selesai begitu saja ?

Sekarang bukan zaman ‘Kolo Bendu’ atau ‘Sepur Klutuk’ ! kita belajar sholat gak harus nyantri bertahun-tahun, ada VCD Sholat dan Multimedia pembelajaran Sholat juga MP3 bacaan Sholat yang bisa kita mainkan lewat HP kita, tinggal kita serius mengalokasikan waktu untuk belajar Sholat dengan media tersebut, jika masih ada yang belum faham tinggal Tanya saja sama ustadz atau oaring terdekat kita yang lebih tau dan faham.
Yang keempat ini adalah salah satu SYARAT MUTLAK yang harus kita lakukan agar KUALITAS MEETING kita bisa NYAMBUNG dengan BAHASANYA ROBB kita

Sahabat, Ternyata Sholat itu MUDAH dan NIKMAT plus GAK PAKE MODAL, hasilnya LUAR BIASA DAHSYAT, masih gak mau sholat ? atau malas-malasan Sholat ? wah jadi TUHAN saja kita, selesai dah !

Nah agar Orgasme Spiritual kita makin Luar Biasa, ikuti terus Kisah dan Catatan Spiritual selanjutnya dengan judul MENIKMATI AL-QUR’AN.

Optimis

optimis adalah menyadari masalah dan mencari solusi,
mengetahu kesulitan dan yakin bahwa kesulitan dapat diatasi,
melihat negatif tapi menekankan positif,
menghadapi yang terburuk namun tetap mengharapkan yang terbaik, dan,
mempunyai alasan untuk menggerutu tapi memilih untuk tersenyum

Menikmati Al-Quran

Adalah Mush’ab bin Umair seorang pemuda tampan anak konglomerat yang sangat penasaran mendengar bahwa ada sebuah Islamic Home Schooling di Bukit Shofa tepatnya di rumah Arqom bin Abul Arqom yang dibina langsung oleh sang Al-Amin Muhammad SAW, Mush’ab segera bergegas ketempat tersebut ingin melihat dan mendengar secara langsung apa yang menjadi daya tarik Home Schooling tersebut, Mush’ab masuk dan menempati sudut ruangan perlahan dari hati dan lisan Muhammad SAW mengalir Ayat demi Ayat Al-Qur’an penuh dengan pesona menembus dada-dada para audien tak terkecuali Mush’ab. Hatinya sejuk bak tersiram embun seketika itu juga Mush’ab menyatakan keislamannya.

Dengan berislam Mush’ab semakin bijak dan cerdik, ditinggallah semua fasilitas kemewahan dari orang tuanya, dia rela memulai hidup baru dari nol, berpahit-pahit meninggalkan kemewahan sesaat, untuk mengemban tugas dari Rosulullah SAW sebagai Duta Besar ke Madinah, berdakwah mempersiapkan Madinah sebagai Kota Hijrah yang representatif.

Berbekal Ayat-Ayat Al-Qur’an yang telah terinstall dalam sanubarinya, Mush’ab semakin berwibawa dan disegani, dengan didampingi oleh sahabatnya As’ad bin Zurarah satu per satu kabilah-kabilah dan suku-suku didatangi untuk diajak sejenak mendengarkan keindahan Wahyu Al-Qur’an, hingga suatu ketika Mush’ab berdakwah di tengah orang-orang suku Abdul Asyhal, tiba-tiba sang Kepala Suku Usaid bin Hudhair dengan kemarahan yang membuncah mendatanginya sambil menghunus Tombak. “ Hai kamu pemuda bau kencur, berani-beraninya kamu hendak membodohi rakyat keci kami, pergi ! tinggalkan tempat ini jika tidak ingin nyawa kamu melayang “.

Mendengar ancaman sang Kepala Suku, Mush’ab tak bergeming sedikitpun, dengan ketenangan, ketulusan hati dan senyum manisnya, Mush’ab kemudian bernegosiasi dengan sang Kepala Suku, kata-kata yang sejuk dan manispun keluar dari bibirnya “ Bagaimana kalau kita duduk sejenak mendengarkan terlebih dahulu apa yang hendak kami sampaikan ? Jika nanti Anda tertarik, silahkan Anda dapat menerimanya, namun jika nanti Anda tidak suka, kami akan menghentikan apa yang tidak Anda sukai, bagaimana ? “.

“ Ok, baiklah “, kata Usaid yang kemudian duduk sambil meletakkan tombaknya. Mush’ab mulai membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan menguraikan dakwah yang dibawa oleh Rosulullah SAW. Bacaan dan uraian Wahyu yang meluncur dari hati dan bibir Mush’ab mengalir ke telinga menembus dada dan menerangi hati Usaid. Belum usai Mush’ab membaca dan memberikan uraiannya, tiba-tiba bibir Usaid bergetar dan berkata “ Alangkah indahnya kata-kata itu, tidak satupun ada kesalahan, Hai Pemuda, apa yang harus aku lakukan jika aku mau masuk Agama Muhammad ? “, “ Alhamdulillah, bersihkan pakaian dan badan Anda lalu ucapkanlah Asyhadu an laailaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rosulullah “, jawab Mush’ab. Seketika itu juga Usaid melaksanakannya.

Dilain peristiwa seorang Preman kelas kakap yang sangat disegani dan ditakuti, ia tidak segan membunuh siapa saja yang ia anggap layak dibunuh, dialah Umar bin Khothob, tak ada seorangpun berani melawannya, disebutkan namanya saja orang sudah gemetaran apalagi berhadapan dengannya, namun ternyata ada seorang wanita muda yang mampu melumpuhkan kebengisan sang Preman ini, dia tidak lain adalah Fatimah adik kandungnya sendiri.

Suatu hari ketika Umar bin Khothob pulang kerumah, sebelum masuk rumah dia mendengar lantunan bait-bait indah yang keluar dari mulut adiknya, diintipnya dari balik pintu ternyata adiknya membaca lembaran-lembaran yang dia tidak pernah tahu dan melihatnya namun dia menduga pasti itu adalah ajaran dari Muhammad, gemuruh kemarahan Umar seketika bangkit dan mendobrak pintu rumahnya, “ Hai perempuan kecil apa yang kau baca barusan, cepat serahkan kepadaku kalau tidak ingin kupatahkan tanganmu atau kusobek mulutmu “ bentak umar kepada adiknya Fatimah. “ oh tidak, lebih baik nyawaku melayang daripada harus menyerahkan lembaran Kitab ini kepada orang kotor seperti kamu “, jawab Fatimah tanpa rasa takut sedikitpun.

Dicengkeramlah kedua bahu fatimah lalu diangkatlah tubuhnya oleh Umar, “ Dasar perempuan, berani sekali kau melawanku, serahkan lembaran-lembaran Kitab itu atau aku banting tubuhmu ? “, kebengisan umarpun terpancing. “ Baiklah, tapi sebelum kuserahkan Lembaran Kitab ini, dengarkan dulu isinya, bagaimana ? “ nego Fatimah kepada kakaknya Umar “ , perlahan umarpun melepaskan cengkeramannnya, lalu mencoba duduk menuruti kemauan adiknya.

Mulailah Fatimah membuka lembaran Kitabnya, lalu membaca dengan penuh cinta dan ketulusan beberapa petikan Ayat dari Surat Thoha :( sebaiknya Anda buka Al-Qur’an dan membaca ayat-ayat dibawah ini

“ Thaha, Kami tidak Menurunkan al-Quran ini kepadamu agar engkau menjadi susah;
melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
diturunkan oleh (Allah) yang Menciptakan bumi dan langit yang tinggi,
(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang Bersemayam di atas Arasy.
Milik-Nya-lah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.”. ……….( Thoha : 1-6 )

Begitu mendengar ayat-ayat tersebut mengalir sejuk menembus dada dan hati Umar yang telah membatu seketika itu juga hatinya mencair jernih, tanpa terasa buliran air mata Umar menetes dan semangat untuk mendatangi sumber ajaran tersebut sudah tak terbendung lagi, ia bangkit menuju Islamic Home Schoolingnya Rosulullah, sesampainya di depan pintu, dengan suaranya yang menggelegar dan gayanya yang khas sambil menngedor pintu, umar berteriak : “ Hai, buka pintunya cepat !, ini Umar datang mau ketemu Muhammad, cepat, cepat buka pintunya “. Serentak para Sahabat yang ada di dalam panic lalu bangkit menghunuskan pedangnya, “ Ya Rosul Umar bin Khothob datang, bagaimana ini ? “, “ sarungkan pedang kalian, sambut Umar dengan ramah dan senyuman, karena dia akan menjadi Sahabat kalian dan mengokohkan barisan kita “.

Pintupun di buka, Umar langsung berlutut dihadapan Rosulullah SAW dan menjabat tangan Beliau “ Ya Muhammad, apa yang harus aku katakana kalau aku ingin jadi pengikutmu ?”. “ Alhamdulillah, Allahu Akbar, ucapkanlah ya Umar , Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rosulullah “, umarpun menirukannya dan bergemalah kumandang takbir Allahu Akbar berkali kali dari para sahabat yang hadir menyambut islamnya Umar, maka semakin kokohlah barisan dakwah Rosulullah SAW ketika itu.

Sahabat Sukses Rumah Yatim Indonesia yang senantiasa dalam naungan Hidayah Allah SWT, seorang Preman hatinya bisa luluh karena mendengar Al-Qur’an, seorang konglomerat juga lunak dengan Al-Qur’an, demikian juga seorang budak dan orang-orang biasa pada umumnya semua tersentuh dan membenarkan Al-Qur’an yang dibacakan oleh Muhammad SAW dan para Sahabatnya. Dan yang tidak kalah penting bangsa JIN saja terpesona dengan Al-Qur’an,

“Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan Al-Qur’an lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan “. ( Q.S. Jinn : 1 )

Yah…. Jin saja terpesona mendengar Al-Qur’an dibacakan, bagaimana dengan kita ? peasaan apa ketika Mushab Al-Qur’an ada dihadapan kita, lalu kita pegang terus kita buka untuk membaca atau belajar ? baru juga beberapa ayat kita baca atau kita pelajari rasanya sudah jenuh dan matapun mengantuk bandingkan dengan kalau kita nonton Film atau Sinetron atau baca novel, satu jam lebih gak terasa.
Atau ketika kita mendengar bacaan Al-Qur’an / Murottal, berapa lama kita tahan mendengarkannya ? mungkin hanya beberapa menit saja kita tahan mendengarkannya itupun pikiran kita sudah panas dan makin tegang, bandingkan jika kita mendengarkan musik ? puluhan lagu berlalu tanpa terasa bahkan begitu nikmatnya hingga kaki, tangan dan mulut kitapun ikut bereaksi mengiringi irama lagu tersebut, lihatlah bagaimana reaksi penggemar pentas musik ! wow…. Benar-benar edan.